Judul buku : Fikih Ibadah Beberapa Kajian Aktual
Penulis : Syamsul Anwar
Penerbit : IB Pustaka, PT Litera Cahaya Bangsa
Tanggal terbit: 01 Maret 2023
Tempat terbit : Yogyakarta
Tebal : ix + 296 halaman
Ibadah merupakan konsep yang amat sentral dalam agama dan menjadi ciri khas penting yang membedakan agama dari pranata dan ideologi lainnya. Ibadah merupakan salah satu dari tiga bentuk ekspresi pengalaman religius orang beragama di mana dua bentuk lainnya adalah ekspresi dalam pikiran dan ekspresi dalam tindakan yang meliputi tindakan individual dan tindakan kolekftif dalam kehidupan bersama. Melalui ibadah seorang abid mengkonsentrasikan seluruh potensi dirinya – budi, rasa, dan karsa – untuk menyadari dan meresapi kehadiran Zat Yang Maha Agung. Oleh karena itu dikatakan bahwa ibadah merupakan momen dan kondisi abid yang paling menyatukan. Ibadah juga sekaligus merupakan ekspresi dari sense of dependence, rasa ketergantungan terhadap Sang Khalik Yang Agung yang menciptakan alam semesta yang amat luas dan besar di mana manusia hanyalah makhluk yang sangat kecil dibandingkan dengan jagat raya besar ini.
Karena penting dan sentralnya dalam Hukum Islam, ibadah, dalam hal ini ibadah khusus (mahdah), harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Pembuat Syariat. Ibadah diastur sedemikisn rupa dan pelaksanaannya harus sesuai dengan aturan itu dan tidak boleh dibuat-buat tanpa dasar yang menetapkannya. Oleh karena itu para fukaha membuat kaidah fikih tentang ibadah yang berbunyi, “Pada asasnya ibadah itu adalah taukif (ditentukan secara limitatif) dan tidak diperkenankan kecuali yang disyariatkan.”
Buku ini mengkaji beberapa aspek terkait masalah aktual ibadah, seperti ibadah dan pendemi covid, serta kajian beberapa ketentuan ibadah terkait qiyam Ramadan dan beberapa masalah lain. Buku ini juga mengupas hikmah dan keutamaan beberapa ibadah.
Dalam buku ini ditegaskan, “Puasa mengajarkan bahwa hidup dan kehidupan manusia bukan hanya kenyataan jasmani dan sensual belaka, melainkan juga merupakan kearifan dalam menangkap kedalaman spiritual yang memberikan makna bagi kehidupan itu sendiri. Melalui puasa orang dibebaskan dari kungkungan materi untuk memberi ruang kepada hati dan budi guna secara lebih luas dan lebih mendalam menangkap dimensi spiritual dalam hubungannya dengan Allah, sesamanya, dan alam sekitar sehingga ia berada dalam kesadaran terus menerus terhadap kehadiran Ilahi yang membuatnya menjadi insan yang bertakwa.” [h. 46].
Satu hal yang unik dari buku ini adalah bahwa penulisnya mengintrodusir satu metode khas untuk melakukan kajian hadis terkait fikih, dengan rujukan khusus kepada kasus membaca basmalah secara jahar dan sir (pelan) dalam ibadah salat jahar. Metode dimaksud diberi nama analisis aliran matan dalam jaringan sanad. Metode ini menditeksi bagimana matan mengalami perubahan dalam penulikalannya dari sumber awal hadis hingga sampai kepada penghimpun [h. 217-261]. Metode ini dapat membantu proses ijtihad fikih (Amiruddin).
Bagus informasinya