Majelis Tarjih Muhammadiyah Buat Fikih Anak
Majelis Tarjih dan Tajdid (MTT) Muhammadiyah siap menggelar ‘Rapat Kerja Tingkat Pusat Majelis Tarjih dan Tajdid dan Seminar Nasional Fikih Anak’ di Surabaya, 29-31 Januari 2016. Kegiatan digelar berangkat dari keprihatinan melihat realitas perlakuan terhadap anak yang tidak sesuai dengan prinsip dan ajaran Islam.
“Akan dilakukan pembahasan mengenai perlakuan terhadap anak yang sesuai prinsip Islam. Karena itulah melalui Fikih Anak inilah diharapkan dapat menyiapkan generasi penerus bangsa dan agama yang sesuai syariat Islam,” tutur Ketua Panitia Ghoffar Ismail MA kepada KR, Kamis (28/1).
Hasil dari pembahasan di rapat kerja ini memungkinkan dapat dijadikan acuan untuk membuat regulasi yang mengatur tentang perlindungan terhadap anak. Namun begitu, Ghoffar belum bisa memastikan apakah nantinya akan ada rekomendasi yang disampaikan kepada pemerintah dari hasil rapat kerja ini. “Finalisasinya nanti di Munas 2017. Tapi paling tidak hasil rapat kerja bisa menjadi acuan jika memang ingin membuat regulasi yang tepat terhadap perlindungan anak berdasar Fikih Anak tersebut,” katanya.
Pasalnya memang lanjut Ghoffar berdasar fakta di lapangan, begitu banyak perlakuan terhadap anak yang tidak sesuai dengan pandangan Islam. Baik yang terjadi di dalam lingkup rumah tangga maupun di luar rumah tangga. Kondisi ini tentu memprihatinkan mengingat anak sebagai cikal bakal dan generasi penerus bagi bangsa dan agama.
Sementara pengurus MTT Pengurus Wilayah Muhammadiyah DIY Agus Salim SHi siap memberikan masukan mengenai kondisi perlakuan terhadap anak yang ada di DIY. Namun begitu mengenai pembahasan Fikih Anak dalam forum tersebut, pihaknya masih akan melakukan sinkronisasi antara program yang ada di pusat dengan di tingkat wilayah. “Kami siap menerjemahkan program yang akan diputuskan. Karena nanti akan ada perkembangan dinamis selama rapat kerja, sehingga belum bisa memutuskan hasilnya dari sekarang,” tukasnya.