Untuk memperkuat pemahaman terhadap produk-produk ketarjihan, Pimpinan Muhammadiyah Wilayah Sumatera Selatan secara rutin menyelenggarakan Halaqah Tarjih. Kegiatan ini telah berlangsung selama tiga bulan, dimulai sejak bulan Desember 2016 dan dilaksanakan setiap hari Sabtu ba’da shalat subuh, bertempat di masjid Jami’ Kompleks Perguruan Muhammadiyyah Balayudha Palembang. Kegiatan tersebut diprakarsai oleh Buya Noprizal Nawawi, Lc. Mpd.I Ketua PWM Sumsel Bidang Tarjih, bersama beberapa kader Muda Muhammadiyyah yang memilki kemampuan membaca kitab kuning.
Dinamakan Halaqah Tarjih, karena kegiatan tafaqquh fiddin dalam Muhammadiyyah dikenal dengan istilah kegiatan ketarjihan. Halaqah ini diikuti oleh Muballigh dan kader Muda Muhammadiyyah Sumsel yang merupakan alumni pondok pesantren dan perguruan tinggi Islam, diantaranya alumni Pondok Modern Gontor, Alumni Madrasatul Mua’llimin Jogya, Alumni UIN Raden Fatah Palembang, Alumni Universitas Muhammadiyyah Palembang, Alumni Al Azhar cairo, dan warga Persyarikatan lainnya yang memilki kemampuan membaca kitab kuning.
Tujuan Halaqah ini antara lain adalah untuk menumbuhkan kerekatan antara ulama dan muballigh di Persyarikatan, selain juga upaya untuk mencetak kader ulama Tarjih. Kegiatan ini juga difungsikan sebagai forum diskusi terkait ijtihad-ijtihad yang dilakukan oleh Majelis Tarjih dan Tajdid dan pengembangan wawasan keilmuan dalam bidang turats (kajian kitab kuning).
Materi halaqah terdiri dari tiga kitab, yaitu kajian Tafsir Al-Muyassar, Hadist Arbain Nawawi beserta syarah-nya, Kitab Tlasatul Ushul karangan Imam Muhammad bin Abdul Wahab beserta syarah-nya yang ditulis oleh Syekh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin (kontributor berita: Arif Mahfuz)
Alhamdulillah bisa berbagi ilmu..kapan-kapan bisa ikut serta dalam kegiatan tersebut. Biar menambah khazanah keilmuan untuk pembaharuan ajaran dan pemahaman Islam secara kaffah.